Selasa, 29 November 2011

Hero

there's a hero
if you look inside your heart
you don't have to be afraid
of what you are

there's an answer
if you reach into your soul
and the sorrow that you know
will met away

And then a hero comes along
with the strength and carry on
and you cast your fears aside
and you know you can survive

so when you feel like hope is gone
look inside you and be strong
and you will finally see the truth
that the hero lies in you

*cuplikan sedikit lirik dari Lagunya Mariah Carey yang berjudul Hero. hmm..suka banget kata-kata di seemua lirik lagu ini. semangat yang bisa saya temukan dimanapun saya bisa. inspirasi, motivasi yang saya dapat juga banyak banget dari lagu dan cuplikan kata-kata di film. entah.. beberapa hari sedikit galau dan sering sakit hati karena orang lain. yap, skrg berusaha menganggap masalah bukanlah beban dan berusaha untuk tidak menganggapnya masalah. hobby baca, dengerin music and nonton film ternyata juga memberi banyak pelajaran (pelajaran positif tentunya). kebiasaan saya ini mengajarkan saya berfikir bahwa kegiatan yg nampak awalnya banyak merugikan dan buang-buang waktu, ternyata tidak sepenuhnya. dari film saya belajar mengontrol emosi dan mem-peka-kan perasaan. so happy with what I'm doing \(^_^)/

Selasa, 22 November 2011

Entah, perasaan apa ini sesungguhnya


                Tak tahu perasaan apa ini sesungguhnya, dan dari mana datangnya. Setelah membaca tulisan di blog teman yang kini sudah menjauh, yang mengungkapkan perasaannya. Terisak membacanya. Cukup tahu dan memahami saja apa yang dia rasa. Aku pun juga tak bisa berbuat apapun untuknya. Tak tahu harus bagaimana, tak tahu dimana  letak keburukan saya “di mata” nya. Masalah yang menurut saya sepele, karena bagi saya itu adalah berdebatan anak kecil, dimana ada perselisihan ego dan rasa saling iri diantara kami, dan menurut saya, titik kesalahan kami adalah tidak adanya komunikasi, tidak ada niat untuk saling menjelaskan apa yang dia atau saya rasa. Rasa sakitnya hanya dipendam dalam hati, dan itu tak tersampaikan. Berbeda dengan saya, saya akan mengomel lepas tentang perasaan saya, apa yang saya rasa, tentang rasa sakit saya kepada siapapun orang yang saya percaya. Pernah saya minta maaf dan menjelaskan perasaan saya dan kesakitan saya tentangnya. Namun apa jawabnya, dia menjawab “aku nggak butuh maaf, aku juga nggak mau minta maaf”. Kata-kata yang begitu menusuk dan memilukan hati. Betapa tidak, saya ingin mendekapnya kembali, namun ia menghempaskan dirinya kelautan hatinya sendiri. Seolah hanya kau saja yang sakit, dan tak menyadari apa yang telah kau lontarkan. Egois memang.. tapi menurut saya, dan apa yang telah diajarkan ibu saya. Salah atau tidak salah harus minta maaf, karena itu akan mempermudah jalan bagi kita sendiri. Entah bagaimanapun tanggapan orang lain atas permintaan maaf kita.
Tapi setidaknya kejadian itu memberi dampak positif bagi saya. Saya lebih bisa membaca orang lain, mana yang benar-benar teman lahir batin. Biarlah teman saya itu bersinar dengan warnanya sendiri. Ibarat pelangi, hidup ini tak akan indah jika hanya satu warna. Merasa mendapat sesuatu yang lebih ketika saya kehilangan satu persatu barang maupun orang yang kusayang. Setelah itu Tuhan bertubi-tubi menghujani berkah dan segala kebaikanya padaku. Aku merasa jadi orang yang paling beruntung di dunia ini. Dari kejadian itu pula, aku sepenuhnya menyerahkan segala curahan rasa hanya padaku dan Tuhanku. Cukup kita berdua yang tahu sebenar-benarnya perasaanku. Karena sebaik-baiknya manusia pasti akan tetap salah penafsiran, begitupun aku. Dan inilah aku, yang semakin membatasi dan menutup diri. Aku pasti butuh waktu untuk sendiri dalam sehari, walau itu Cuma satu menit. Dan akupun sudah tidak peduli bagaimana orang lain berfikir atau memandang saya. Aku tidak ingin menjadi apa yang orang lain inginkan. Mungkin cuek itu lebih baik. dan menjadi orang baik dan lebih baik itu, pasti, harus. Karena orang baik itu sudah langka, maka saya akan tetap jadi baik J

Jumat, 04 November 2011

Sebuah Cerita Tentang Rasa


Tak ada alasan untuk merana menceritakanya
Aku bahagia menceritakanya
Tak ada alasan untuk kacau mendengar namanya
Aku terpukau mendengar namanya
Dia membuatku bahagia
Dan aku memang layak bahagia
          Semua pasti pernah mengenalnya
          Semua pasti pernah disapa olehnya
          Dia bak halilintar yang sewaktu-waktu menyambar
          Yang datang tanpa permintaan
Dia tidak menyiksa
Dia tidak memaksa
Dia hadir dengan sendirinya
          Tanpanya terasa hambar
          Rindu akan sambaran halilintar
          Denganya dunia serasa bergetar
Dia tidak buta
Dia tidak datang dengan kata
Dia datang dengan sinar mata
          Dan aku menyebutnya dengan, Cinta J

# tulisan ini sebenarnya udah lama banget.ungkapan isi hati yang lagi tak menentu. Saat hati menggebu menolak kehadiran cinta. Bukan aku tak mau, tapi aku juga tak tahu kenapa bisa begitu. Kau sesungguhnya kuharapkan, hanya saja aku berpura-pura. Saat hati menggebu menolak kehadiran cinta. Bukan aku tak mau, tapi aku juga tak tahu kenapa bisa begitu. Kau sesungguhnya kuharapkan, hanya saja aku berpura-pura. Apa yang aku lakukan sesungguhnya tak beralasan. Tapi aku mencoba mencari alasan. Kau begitu baik tapi aku berusaha tuk menyia-nyiakanmu. Karena sesungguhnya aku takut, takut aku bukan benar-benar baik, untukmu. Dan setelah aku siap untuk mendekat padamu lagi. Kau sudah menemukan pengganti. Hmm..mungkin itu yang terbaik bagimu. Kau telah menemukan yang terbaik, setara denganmu. Tidak seperti aku, yang tak perrnah menanyakanmu, tak pernah mencari tahu tentangmu, tentang keadaanmu. Sesungguhnya, bukan aku tak mau. Tapi..biarlah hatiku saja yang tahu. Mungkin saat kau bisa membaca tulisan ini-pun. Kau tak akan pernah tahu bahwa tulisan ini tentangmu. Karena aku tak ingin engkau tahu, bahwa sesungguhnya aku juga rindu. Kesalahan terbesarku mungkin adalah selalu menyakiti perasaanmu secara sengaja, dengan menceritakan kesukaanku terhadap orang lain. Aku hanya bermaksud mengetahui kesungguhanmu. Namun, ternyata dari situ saja kau sudah gugur. Maaf, maaf telah menyakitimu. Maaf, maaf aku pernah mengharapkanmu.  Mungkin kau akan belajar banyak dariku. Belajar untuk lebih peka, peka akan apa maksudku :’)

Mimpi


       kalo ngomongin tentang mimpi sih pasti ngk ada habisnya, masing-massing orang pasti punya mimpi yang berbeda-beda.
          Ngomongin mimpiku, waktu kecil mimpiku sederhana. Cuma pengen jadi guruTK sama jadi istri presiden. Hahaa.. (kyk gitu dibilang sederhana?? :p). Yah, mungkin semua orang akan meramehkan mimpi-mimpi anak kecil seperti saya ini. Yah, setidaknya saya masih bangga karena masih memiliki ibu yang percaya akan mimpi-mimpiku ini. Yah, mimpi anak kecil yang ingin menjadi orang yang “besar”. Mimpi seorang anak kampung yang visioner. Hahaa... :D
          Saat SMP aku bukanlah anak yang suka brmimpi, mungkin karena lingkungan yang kurang kompetitif, sehingga aku lempeng aja menjalani kehidupan sehari-hari. Tapi, setdaknya saat itu aku masih selalu mempunyai target. Namun, pada awalnya sih nggak segampag yang aku bayangin. Pada mulanya masih sering kalah prestasi sama temen-temen. Tapi, aku nggak akan diam di situ aja, aku terus maju mengalahkan teman-temanku. Dan itu benar-benar menjadi nyata, saya dapat membuktikan kemampuan saya. Memperkenalkan nama saya kepada banyak orang. Dan, tujuan utamanya adalah membahagiakan orang tua saya.
          Saat SMA hingga kuliah saat ini, saya adalah seorang remaja yang memiliki banyak mimpi. Saya tidak pernah takut untuk bermimpi. Karena bagi saya, mimpi itu sumber inspirasi dan motivasi. Kalau ada yang bertanya pada saya, “ingin jadi apa nanti?”. Dengan tegas saya mampu menjawabnya. Saya percaya bahwa apa yang akan terjadi adalah apa yang saya pikirkan. Dan saya adalah apa yang saya pikirkan. Oleh sebab itu, saya selalu berpikir keras dan berpikir jauh mulai sekarang. Kebaikan dan kebahagiaanpun datang bertubi-tubi, dan tanpa sadar apa yang dulu hanya menjadi angan-angan sekarang bisa menjadi kenyataan. Hebat bukan?
          Satu hal yang selalu saya banggakan adalah “keberuntungan”. Saya merasa beruntung. Yah..contohnya saja saat seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), saya diterima. Padahal saya mengerjakan soal-soal yang diberikan hanya dalam waktu setengah jam, pada hari kedua. Saya hanya mengerjakan beberapa soal saja, hanya yang saya bisa, dan saya anggap pasti benar. Karena saat itu, lagi diare. Jadi pengen cepat selesai rasanya. Saat selesai tes-pun saat teman-teman membahas cara mengerjakan soal-soal tes tadi, dan saya tidak tahu apa-apa, karena banyak yang saya tidak bisa. Daaaaaaaaaaaaaaaaan, yang paling bikin saya shock baru-baru ini adalah saat salah satu dari teman kuliah saya bertanya “kamu kog bisa diterima SNMPTN sih, tis? Padahal “D” aja nggak diterima.” (si “D” adalah salah satu teman kuliah saya yang dianggap lebih pintar dari saya. Yah, lebih tepatnya dia lebih rajin. Bedanya sama saya, saya lebih cengengesan dan berisik, bikir rame). Yaah..dari situ rasanya pengen elus-elus dada. Tapi aku mah jawab ketawa aja “hahaa..iya sih, lagi beruntung aja.”. setidaknya, saya bisa membuktikan, bahwa saya bukanlah orang yang bisa diremehkan, saya bisa membuktikan, bahwa saya juga hebat, saya bisa lebih hebat dari apa yang anda fikirkan J. Saya bangga akan diri saya sendiri, bangga karena setidaknya saya bisa membuktikan kepada orang tua saya, bisa membuat mereka bahagia. Dan tentunya bisa mengurangi beban mereka dalam membiayai saya. Walau sesungguhnya, beliau berkata tidak pernah merasa terbebani. Namun, perasaan senang ini tak dapat dibendung lagi. Bagaimana tidak, biaya kuliah yang awalnya 3,5jt saya bisa meringankan-nya, yang sekarang hanya tinggal 1,4jt. Yang setidaknya dulu orang tua harus menyisihkan uang 500rb lebih/bln hanya untuk biaya kuliah tiap semester sekarang hanya menyisihkan 200rb/bln aja cukup. Belum lagi biaya hidup saya setiap bulanya yang awalnya dikasih berjuta-juta habis bahkan sering kurang, sekarang saya bisa meminimalisir pengeluaran saya. Ya! saya sekarang belajar, belajar untuk tidak membebani orang tua, perubahan saya ini saya dapat dari buku yang saya baca. Mungkin bagi sebagian orang saya dinilai orang yang perhitungan sekali. Tapi, maksud saya hanya meringankan beban orang tua, karena saya menemukan kebahagiaan dari situ. Kebahagiaan yang tiada tara :’)
          Yah, biarlah orang lain menilai bagaimana saya. Namun, sesungguhnya, mereka tak pernah tahu bagaimana saya sesungguhnya, sebelum mereka menjadi sayaJ. Dan, ada lagi salah satu hal yang saya rasa, saya beruntung. Saya beruntung, karena berada diantara orang-orang hebat, tenar dan lain daripada yang lain. Sejak SMP hingga kuliah saat ini saya beeruntung karena dekat dengan orang-orang kece yang membuat saya mempunyai banyak kenalan, dan semakin banyak teman. J
          Mimpi seorang anak dari kecil hingga dewasa saat ini tetap. Yah! Saya tetap bermimpi menjadi istri orang sukses, seorang presiden (entah itu presiden direktur sebuah perusahaan ternama ataupun presiden negara :D) yang uangnya banyak sampai bingung bagaimana nge-habisinnya, dan suatu saat nanti saya membangun sekolah taman kanak-kanak di dekat rumah saya. Yah..saya berharap pekerjaan saya nanti hanya menjaga dan merawat keluarga saya, dan perkembangan seluruh anak di negeri ini. Karena, pembangunan karakter setidaknya dari kecil juga berpengaruh. Karena, seperti apa yang saya alami, apa yang saya dapat dari kecil, terbawa hingga dewasa kini. Jika dari kecil cara mendidiknya salah, bagaimana dewasa nanti. Bagaimana jadinya negara ini? Yaap!! Hap..haap..saya akan membangunya dari kecil, dan dari hal-hal kecil. Dan, suami saya bagian men-sejahterakan dan membahagiakan keluarga. J
          Saya akan meluangkan banyak waktu bagi suami dan anak-anak saya kelak. Karena dari pengalaman hidup saya, ditinggal atau tidak ditunggu oleh orang terkasih itu rasanya tidak enak. Dan, saya tidak akan melakukan hal itu kelak. Oleh sebab itu, saya mencari suami yang dapat men-sejahterakan. Hahaa... setidaknya saat anak-anak saya nanti ingin sekolah tinggi ada biaya, ingin apa-apa kita bisa membelikannya. Ya, mungkin sebagai orang tua kelak, saya akan merasa sangat kecewa saat tidak dapat memberikan apa yang anak-anak saya inginkan atau butuhkan. Dan, pengalaman-pengalaman hidup yang saya alami ini akan dapat mengajarkan saya, harus bagaimana saya kelak.

#tulisan ini di dedikasikan bagi diri saya sendiri. Agar suatu saat nanti, saat saya tua kelak masih ingat akan janji-janji terhadap diri saya sendiri. Ingat akan mimpi-mimpi yang harus saya wujudkan, ingat bahwa setidaknya dulu saya masih punya mimpi-mimpi besar. Mungkin saat saya membaca ini nanti, saya sudah menjadi orang “besar” yang mempunyai kehidupan, keluarga yang indah dan bahagia. Dan, yang harus selalu saya ingat adalah semua yang saya lakukan niatnya ibadah. Insya Allah bahagia dan Barokah. Amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin....

Tentang Hujan

                 Tak tahu kenapa, hujan itu terasa indah. Rintik hujan yang menyejukan hati, aroma tanah yang dibasahi. Aku rindu saat itu. Rindu yang menusuk relung kalbu. Mungkin, jiwa yang gersang ini butuh buaian. Yah..buaian ketenangan. Dan, itu aku temukan lewat kau, hujan.
..................................................................................................................................................................
Seakan jiwa yang tak tenang, terguncang. Hujan itu yang menyembuhkan
Seperti hati yang kering kerontang, hujan pula yang menyejukkan
Aku rinduu..aku rindu kala itu
Rindu suara merdu tetesanmu
Rindu basuhan yang menyejukkanku
Kau lama ku nanti, tapi tak kunjung menghampiri
Jiwaku tak tenang, hatiku kering kerontang
Kapan kau datang?
Aku butuh ketenangan,
Namun mengapa kau tak kunjung datang
Apakah aku harus tetap menunggu
Ya! Aku akan tetap menunggumu
Sampai kita bertemu
Karena aku tak tahu, apa yang dapat menyejukanku selain kamu


# sebuah cuplikan ungkapan rasa yang benar-benar keluar dari dalam jiwa. Sebuah renungan yang dapat aku gambarkan atau ibaratkan dengan hujan. Hujan adalah penantian. Penantian banyak orang, banyak yang membutuhkan. Apa jadinya bila dunia tanpa hujan. Yah, mungkin akan seperti jiwa yang mati tanpa hadirnya kasih sayang J
Cinta yang sesungguhnya kita cari, mungkin belum benar-benar pergi. Mungkin, dia hanya bersembunyi. Selamat menantikan penyejuk hati bagi yang belum dihampiri.
 Kebahagiaan bukan belum ada, mungkin, kita belum menemukanya. Percayalah, semua yang kita miliki saat ini sudah lebih dari cukup dan begitu indah jika kita mensyukuri dan menjaganya dengan baik. Enjoy the journey :’)

Rabu, 02 November 2011

Selamat Ulang Tahun, Ibu :')

2 November 2011 adalah hari spesial buat orang terspesial dalam hidupku. Yah..ibu!! hari selasa ini adalah hari ulang tahunya yang ke 44 tahun. Begitu banyak yang telah beliau berikan yang tak akan pernah dapat saya balas. Beliau begitu berharga, beliau adalah perantara saya lahir ke dunia. Beliau orang terhebat dalam perjuangan hidup saya. Beliau adalah doa.  Belum bisa aku membuatnya bangga.
                Bagi kami kebersamaan itu sangat berharga dan mahal harganya. Betapa tak sadarnya saya bahwa kami hampir sama sekali tak bertatap muka selama beberapa tahun ini. Saya pun tahu gemuruh hati ibu karena tak bertemu. Beliau pernah berkata bahwa hal yang paling beliau sesalkan adalah tak bisa melihat tumbuh kembang anak-anaknya. Ya, saya dan adik laki-laki saya. Oleh karena itu  beliau selalu mencurahkan perhatianya, rasa kasih sayangnya setiap detik kepada kami. Betapa saya sangat menyayanginya, kebahagiaanya adalah segalanya buat saya. Tak tahu apa yang bisa saya berikan padanya. Tapi saya berjaniji, bahwa kebahagiaan itu akan saya beri. Dengan usaha, semangat dan doa dari beliau tentunya :’)
                Saya merasa menjadi orang yang paling beruntung sedunia karena Allah telah menitipkanku padanya. Betapa apa yang aku minta selalu dipenuhinya. Dan saya tahu apabila beliau tak dapat memenuhi, betapa kecewa dan sakit hatinya. Itulah sebabnya saya dan adik saya berusaha untuk tidak membenainya.
                Begitu banyak yang beliau ajarkan dalam hidup saya. Tentang keindahan yang mengesankan, kesedihan yang menbuat saya kuat. Betapa berharganya beliau bagi saya. Batib menderu biru, hati tersayat, merasakan waktu yang terus berlalu.
                Sesungguhnya, dalamhati masih banyak yang ingin dibagi. Namun apadaya jemari tak lagi berarti. Biarlah, hanya saya saja yang tahu apa yang kurasa.




 Happy birth day, ibu. love you love you. kiss kiss miss you. semoga Allah selalu memberi yang terbaik bagimu dan bagi-NYA. karena sesungguhnya, aku tak pernah tahu apa yang benar-benar bai bagi kita. doa terindah selalu kupanjatkan untukmu, ibu. semoga kau selalu bahagia dan dijaga oleh-Nya. karena aku tak bisa menjagamu selama ini. terima kasih, terima kasih, terimakasih dan tak tahu harus mengucapkan kata itu berapa kali atas apa yang telah kau beri. maaf maaf maaf maaf maaf, dan berapa kali juga aku harus mengucapkan kata itu, atas kesalahan-kesalahanku. dari hati, anakmu :')



                Aku tak pernah rela ada orang menilai saya. Karena mereka tak tahu bagaimana sesungguhnya saya. Namun, itulah dunia. Kita tak mungkin untuk tidak mendengar ataupun tak memperhatikanya. Enjoy this life :’)
Anda tak pernah tahu siapa dan bagaimana saya, sebelum anda menjadi saya :’)


*berderai air mata menulis tulisan ini. Berasa megingatat setiap kejadian tentangnya yang paling berharga. Yang tak dapat ditukar dengan apapun. Karena beliau adalah kehidupan dan kebahagiaan saya. I Love You, ibu..