Senin, 23 April 2012

my little brother

heboh kemarin malem terbayar dengan kebahagiaan hari ini.
semalem adik, bapak, ibuk telp soal rencananya jenguk aku di surabaya. Si Adik excited banget mau ke sini. mulai dari baju, sepatu, celana dan segala macam tetek bengek yang mau di pakainya sudah disiapkan jauh-jauh hari. kata ibuk bapak sih, udah dicuci, disiapin. pokoknya semuanya wangi. haha.. kocak abis niih anak
katanya sih, dandan rapi kesini biar nggak malu-maluin aku. (wouww..perhatianya luar biassa)
sebelumnya saya pesan ke adik, buat tidak pakai sepatu merahnya. menurutku, merahnya norak bgt, tapi alhasil..saat sampai di surabaya, betapa terkejutnya saya, dia tetep pakai sepatu merah kesayangannya iniiih (-__-"
 sesampainya di surabaya, dia nggak ada habisnya ngerjain terus. tiba-tiba dengan PD-nya ngajakin buat muter-muter kampus. katanya pengen tahu. sebelum sampai kampus, he said to me that, "if your friends ask to you, 'siapa saya?' jawab aja kalau aku kakakmu yah." me: whaaaatttt?? kakak kog kliatan oneng (mbatin)
karena dia berasa lebih gede dari saya, postur tubuhnya, dia malu kalu ternyata dia masih kecil. hmm..ada ajaaah ulahnya. after, muter-muter di dalam gedung fakultasku dengan PD-nya bak anak kuliahan, then kita meluncur ke danau kampusku. di sana kita berceloteh dari asia sampai afrika (naaah??), ngajak muter-muter minta difoto. yaaah...saya bahagia dengan segala permintaannya. dari situ saya merasa bahwa, kebersamaan keluarga itu SANGAT BERHARGA. saya sadar, orang tua semakin menua dan tampak tua. saya tidak mau membuat mereka kecewa. saya harap, ada cerita bahagia di akhir cerita :)

(: inilah kita (dua bersaudara) yang selalu berbagi cerita :)

Senin, 19 Desember 2011

Rasa itu ada

 jika cinta itu datang tanpa di duga, saya rasa saya percaya
 jika cinta itu bahagia, saya rasa saya telah menemukannya
**********
Dia lama tersembunyi, dia yang lama ku nanti. dia datang dengan senyum ramah, kita menyatu dalam kata dan tawa. waktu yang berlalu begitu saja tanpa terasa. ini baru pertemuan kita yang kedua kalinya. namun, entah mengapa rasa itu begitu nyata. Ya, cinta. saya jatuh cinta.

Dia orang yang dapat meluluhkan hati saya yang lama beku dan membiru selama dua tahun terakhir ini. cinta ini tak beralasan, akupun mencoba-coba mencari alasan. namun, ini nyata, perasaan ini datang tanpa alasan. saya rasa dua tahun itu bukan apa-apa kalau akhirnya saya menemukannya.

Malam itu, di sebuah kursi panjang, di bawah lampu jalan. kita tertawa dalam alunan kata yang penuh canda. obrolan dari amerika sampai papua yang penuh makna. saya rasa dia orang yang baik. kedua kalinya kami bertemu, dia sudah bisa membaca apa yang saya rasa. dia orang yang tidak terlalu banyak basa-basi, karena dari awal ternyata dia faham kalau saya bukanlah orang yang suka berbasa-basi maupun dibasa-basiin. dia tahu kalau saya sesungguhnya selalu merasa kesepian dan sendirian. dan saya rasa dia benar. entah, saya tak sadar kapan rasa ini datang. begitu cepat, tanpa saya sadar saya sudah jatuh untuknya. ternyata saya merasakan lagi indahnya cinta. saya bukanlah orang yang mudah jatuh cinta, dan akhirnya dia datang memberi arti bahwa cinta itu begini. begitu sulit untuk diungkapkan dan hanya bisa untuk dirasakan dan dibuktikan.

saya bahagia, sangat bahagia. sampai-sampai tak sadar dalam tawa. dimanapun baca kata-kata yang saya rasa sangat sederhana, tapi bagi saya itu sangat bermakna. bukan kata-kata manis, bukan rayuan, ataupun ungkapan cinta yang saling kita ungkapkan. namun, justru masalah global. mulai dari masalah internal maupun eksternal, kuliah, dosen, masalah kerja, atau apapun tema bahasan kita. saya rasa itu sesuatu yang sangat berharga bagi saya saat ini. terima kasih telah hadir dalam hidup saya :')

Selasa, 06 Desember 2011

sesuatu yang sungguh tak ingin ku tahu

(tulisan ini hanya bermaksud menceritakan apa yang aku fikirkan, sebenarnya masih ingin menambahkan lebih banyak lagi yang terpendam di hati. agar yang baca enggan untuk membacanya, karena aku tak ingin banyak orang tahu tentang ini) 
 siang ini, di dalam kelas aku tak mendengarkan sama sekali apa yang dosen jelaskan di depan kelas.
aku asik bercengkerama, bercerita, gaduh, duduk di belakang. Entah, mantra apa yang bapak dosen ini gunakan, sampai-sampai setiap bapaknya mulai bersuara dan menjelaskan, tiba-tiba saja
***
Entah bagaimana awal mulanya, tiba-tiba saja teman saya si E asik berbicara kepada saya. dia menceritakan tentang hal yang sesungguhnya benar benar saya tidak ingin tahu. Yaah, dia menceritakan tentang teman dekat saya 'dulu', sebut saja si X.
si E bercerita bahwa dia baru saja membaca blog si X.
E:"eh, tik..aku kemarin baru baca blog si X"
me: Oh, udah baca, E? terus ceritanya gimana?
E: hmm..dia crita soal sakit hatinya dia di bilang penghianat.
me: stop aja deh critanya. aku sudah nggak mau tahu. aku sudah menahan diri untuk tidak mencari tahu. aku nggak mau nyakitin hati lagi. 
(berhubung saya masih penasaran juga siapa yang bilang dia penghianat, saya lanjut bertanya)
emang dia cerita gimana? aku bingung, apa yang memancing dia lagi untuk mengungkapkan sakit hatinya.
E: aku juga kurang paham masalahnya, mungkin kalau kamu yang baca, kamu bakal bisa nangis. di sana dia ngungkapin sakit hatinya dia disebut penghianat, kurang lebih ceritanya begini "aku bisa aktif organisasi, ambil 24 sks (and bla..bla..bla.. menunjukan segala apa yg dia punya dan apa yang dia bisa), trus kalian apa?"
ada lagi, "aku nggak menyesal ninggalin kalian, coba beri alasan aku menyesal meninggalkan kalian"
me: tarik nafas panjang, ngelus dada. aku heran, E. siapa yg bilang dia penghianat. 
(saya mengingat-ingat, mencari tahu apa penyebabnya. tiba-tiba saya ingat teman saya baru saja menulis note di facebook, saya langsung buka note tersebut dan membacanya bersama si E)
me: Ya Tuhan, ternyata ini penyebabnya, E. 
tidakkah kau sadar bahwa sesungguhnya kita massih saling perduli, teman??
hal itu terbukti bahwa kita masih mencari tahu apa yang terjadi sama kita selama ini. aku harap kita selalu baik. kesampingkan segala ego untuk saling tetap bersikap baik. lupakan memori tentang kejadian ini,senang pernah mengenalmu, X.
***
note yang menceritakan suatu perayaan, ucapan syukur, dan ada satu kalimat yang kurang lebih intinya " menghianati arti sebuah persahabatan". saya miris, sedih, pengen nangis, jengkel.
menyesalkan kenapa masih ada yang saling terpancing. saya beberapa waktu lalu sudah memutuskan untuk mengubur dalam memori tentang kejadian penyebab konflik yang berdampak perpecahan di antara kami itu.
beberapa waktu lalu saya sempat di buat shock atas apa yang di lakukan si X, dimana dia menulis di blog, memaparkan rasa sakit hatinya. yang tak pernah ku duga adalah dia memampang foto kita saat bersama dulu. seolah dia orang yang terbuang. tidak, saya tidak membuangmu teman.
tidak kah kau ingat dulu aku sudah berusaha dan mencoba memperbaiki hubungan di antara kita. aku pernah memintamu mengungkapkan rasa sakit hatimu terhadapku, langsung kepadaku. agar aku tau kesalahanku, kamu tidak suka aku bersikap bagaimana terhadapmu, agar aku tak berbuat begitu lagi. tapi, belum selesai aku menjelaskan, kau sudah memotong dan menolak ajakanku yang belum tersampaikan. aku juga pernah bilang minta maaf kepadamu, tapi apa jawabmu, "aku nggak butuh maaf, aku juga nggk mau minta maaf".
cukup. itu cukup. cukup untuk membuatku berhenti mendekatimu, kau sendiri yang membatasi dirimu, tapi kenapa kau masih menyalahkan dan menyudutkanku?
masalahmu hanya denganku, tapi kenapa kau juga memusuhi teman-teman yang lain juga. tapi baiklah, itu keputusanmu. dan aku menghargainya, :)
sebenarnya aku juga kurang setuju dengan kata menghianati. karena sebenarnya tidak ada penghianatan, yang ada hanyalah kurang pemahaman. aku masih menganggapmu teman, seperrti teman-teman yang lain.
***
sebenarnya, aku sudah tak mau mengungkit masalah ini lagi, tapi berhubung aku tak ada tempat bercerita tentang ini, aku menuangkannya lewat media ini. aku tidak menceritakan kejadian-kejadian ini pada teman-teman dekatku yang lain, karena itu akan membuat masalah menjadi runyam. semoga semuanya berhenti sampai di sini saja, dan terbuka hatinya untuk saling memaafkan dan baikan.
aku bukanlah orang yang pandai mendeskripsikan perasaan, semua gamblang terungkap dan memindai kata-kata agar sebaik mungkin tidak menyakiti.
aku menyayangkan atas sikap dan pemikiran si X. dari tulisan-tulisanya yang pernah aku baca, saya dengan ilmu asal dan sok tau dapat menilai dia. dia adalah anak yang ambisius, keras dan sudut pandang yang sedikit sempit, cepat menyimpulkan. contohnya saja note yang menjadi penyebab amarahnya tadi, dari berpuluh-puluh kata dan kalimat, ia hanya terpaku pada kata "menghianati". seolah semua kebaikan yang ada, langsung tertutup semua dengan satu keburukan. sangat di sayangkan. dan itulah keistimewaanmu. saya cukup untuk mengetahui dan memahami saja, dan orang yang marah akan cenderung menunjukan segala kelebihanya, apa yang ia punya. dan, itu mungkin kelebihan dan apa yang kau punya itu adalah keistimewaanmu, dan istimewaku berbeda, jadi, aku juga tidak ingin menjadi sepertimu, tidak juga menginginkan apa yang telah kau dapat dan kau raih, karena jiwa kita berbeda. :)
aku juga meminta maaf atas note yg di buat teman kita juga, apabila memancing emosimu. mungkin bukan begitu maksudnya. harap maklum saja, kami jelas tidak rela foto ataupun nama kami, kamu cantumkan dan seolah kamu "komersilkan" untuk mengikuti lomba, dan itu menang. sebelumnya, semangat atas kemenanganya. tapi, tidakkah kau tahu perasaan kami, andaikan kamu di posisi kami, bahkan bayangkan di posisiku, yang dulu secara gamblang pernah kau cantumkan namaku dalam blog pribadimu dan mengungkapkan sakit hatimu, dan deskripsimu yang seolah aku memandangmu dan memperlakukanmu seburuk pandanganmu itu. itu forum umum, sodara. semua orang bisa saja langsung menJudge buruk seperti apa yang kau ceritakan. bagaimana kalau kamu berada di posisiku? mau?
yah..tapi saya maklumi saja atas semua itu. jika pertemanan itu memaklumi, maka aku akan memaklumi perbuatanmu terhadapku, memaklumi sifatmu.
aku tak tahu harus berkata apa lagi. aku hanya menjelaskan kesalahpahaman yang berkepanjangan ini.
saya berusaha mencoba biasa terhadapmu, tapi ternyata itu susah karena masih dibatasi oleh sekat sakit hati ternyata. well.. I hope we can to saling memaafkan. tak baik menyimpan sakit hati yang mendalam. "hati itu ibarat tembok dan marah adalah paku. apabila kau terus menancapkan paku di hatimu, rusaklah sudah".

maaf walau kau tak butuh maaf, setidaknya kalau aku selalu meminta maaf walau menurutmu aku tak salah ataupun maafku tak kau terima, aku tetap berucap maaf, agar jalanku selalu dimudahkan olehNya :)

Selasa, 29 November 2011

Hero

there's a hero
if you look inside your heart
you don't have to be afraid
of what you are

there's an answer
if you reach into your soul
and the sorrow that you know
will met away

And then a hero comes along
with the strength and carry on
and you cast your fears aside
and you know you can survive

so when you feel like hope is gone
look inside you and be strong
and you will finally see the truth
that the hero lies in you

*cuplikan sedikit lirik dari Lagunya Mariah Carey yang berjudul Hero. hmm..suka banget kata-kata di seemua lirik lagu ini. semangat yang bisa saya temukan dimanapun saya bisa. inspirasi, motivasi yang saya dapat juga banyak banget dari lagu dan cuplikan kata-kata di film. entah.. beberapa hari sedikit galau dan sering sakit hati karena orang lain. yap, skrg berusaha menganggap masalah bukanlah beban dan berusaha untuk tidak menganggapnya masalah. hobby baca, dengerin music and nonton film ternyata juga memberi banyak pelajaran (pelajaran positif tentunya). kebiasaan saya ini mengajarkan saya berfikir bahwa kegiatan yg nampak awalnya banyak merugikan dan buang-buang waktu, ternyata tidak sepenuhnya. dari film saya belajar mengontrol emosi dan mem-peka-kan perasaan. so happy with what I'm doing \(^_^)/

Selasa, 22 November 2011

Entah, perasaan apa ini sesungguhnya


                Tak tahu perasaan apa ini sesungguhnya, dan dari mana datangnya. Setelah membaca tulisan di blog teman yang kini sudah menjauh, yang mengungkapkan perasaannya. Terisak membacanya. Cukup tahu dan memahami saja apa yang dia rasa. Aku pun juga tak bisa berbuat apapun untuknya. Tak tahu harus bagaimana, tak tahu dimana  letak keburukan saya “di mata” nya. Masalah yang menurut saya sepele, karena bagi saya itu adalah berdebatan anak kecil, dimana ada perselisihan ego dan rasa saling iri diantara kami, dan menurut saya, titik kesalahan kami adalah tidak adanya komunikasi, tidak ada niat untuk saling menjelaskan apa yang dia atau saya rasa. Rasa sakitnya hanya dipendam dalam hati, dan itu tak tersampaikan. Berbeda dengan saya, saya akan mengomel lepas tentang perasaan saya, apa yang saya rasa, tentang rasa sakit saya kepada siapapun orang yang saya percaya. Pernah saya minta maaf dan menjelaskan perasaan saya dan kesakitan saya tentangnya. Namun apa jawabnya, dia menjawab “aku nggak butuh maaf, aku juga nggak mau minta maaf”. Kata-kata yang begitu menusuk dan memilukan hati. Betapa tidak, saya ingin mendekapnya kembali, namun ia menghempaskan dirinya kelautan hatinya sendiri. Seolah hanya kau saja yang sakit, dan tak menyadari apa yang telah kau lontarkan. Egois memang.. tapi menurut saya, dan apa yang telah diajarkan ibu saya. Salah atau tidak salah harus minta maaf, karena itu akan mempermudah jalan bagi kita sendiri. Entah bagaimanapun tanggapan orang lain atas permintaan maaf kita.
Tapi setidaknya kejadian itu memberi dampak positif bagi saya. Saya lebih bisa membaca orang lain, mana yang benar-benar teman lahir batin. Biarlah teman saya itu bersinar dengan warnanya sendiri. Ibarat pelangi, hidup ini tak akan indah jika hanya satu warna. Merasa mendapat sesuatu yang lebih ketika saya kehilangan satu persatu barang maupun orang yang kusayang. Setelah itu Tuhan bertubi-tubi menghujani berkah dan segala kebaikanya padaku. Aku merasa jadi orang yang paling beruntung di dunia ini. Dari kejadian itu pula, aku sepenuhnya menyerahkan segala curahan rasa hanya padaku dan Tuhanku. Cukup kita berdua yang tahu sebenar-benarnya perasaanku. Karena sebaik-baiknya manusia pasti akan tetap salah penafsiran, begitupun aku. Dan inilah aku, yang semakin membatasi dan menutup diri. Aku pasti butuh waktu untuk sendiri dalam sehari, walau itu Cuma satu menit. Dan akupun sudah tidak peduli bagaimana orang lain berfikir atau memandang saya. Aku tidak ingin menjadi apa yang orang lain inginkan. Mungkin cuek itu lebih baik. dan menjadi orang baik dan lebih baik itu, pasti, harus. Karena orang baik itu sudah langka, maka saya akan tetap jadi baik J

Jumat, 04 November 2011

Sebuah Cerita Tentang Rasa


Tak ada alasan untuk merana menceritakanya
Aku bahagia menceritakanya
Tak ada alasan untuk kacau mendengar namanya
Aku terpukau mendengar namanya
Dia membuatku bahagia
Dan aku memang layak bahagia
          Semua pasti pernah mengenalnya
          Semua pasti pernah disapa olehnya
          Dia bak halilintar yang sewaktu-waktu menyambar
          Yang datang tanpa permintaan
Dia tidak menyiksa
Dia tidak memaksa
Dia hadir dengan sendirinya
          Tanpanya terasa hambar
          Rindu akan sambaran halilintar
          Denganya dunia serasa bergetar
Dia tidak buta
Dia tidak datang dengan kata
Dia datang dengan sinar mata
          Dan aku menyebutnya dengan, Cinta J

# tulisan ini sebenarnya udah lama banget.ungkapan isi hati yang lagi tak menentu. Saat hati menggebu menolak kehadiran cinta. Bukan aku tak mau, tapi aku juga tak tahu kenapa bisa begitu. Kau sesungguhnya kuharapkan, hanya saja aku berpura-pura. Saat hati menggebu menolak kehadiran cinta. Bukan aku tak mau, tapi aku juga tak tahu kenapa bisa begitu. Kau sesungguhnya kuharapkan, hanya saja aku berpura-pura. Apa yang aku lakukan sesungguhnya tak beralasan. Tapi aku mencoba mencari alasan. Kau begitu baik tapi aku berusaha tuk menyia-nyiakanmu. Karena sesungguhnya aku takut, takut aku bukan benar-benar baik, untukmu. Dan setelah aku siap untuk mendekat padamu lagi. Kau sudah menemukan pengganti. Hmm..mungkin itu yang terbaik bagimu. Kau telah menemukan yang terbaik, setara denganmu. Tidak seperti aku, yang tak perrnah menanyakanmu, tak pernah mencari tahu tentangmu, tentang keadaanmu. Sesungguhnya, bukan aku tak mau. Tapi..biarlah hatiku saja yang tahu. Mungkin saat kau bisa membaca tulisan ini-pun. Kau tak akan pernah tahu bahwa tulisan ini tentangmu. Karena aku tak ingin engkau tahu, bahwa sesungguhnya aku juga rindu. Kesalahan terbesarku mungkin adalah selalu menyakiti perasaanmu secara sengaja, dengan menceritakan kesukaanku terhadap orang lain. Aku hanya bermaksud mengetahui kesungguhanmu. Namun, ternyata dari situ saja kau sudah gugur. Maaf, maaf telah menyakitimu. Maaf, maaf aku pernah mengharapkanmu.  Mungkin kau akan belajar banyak dariku. Belajar untuk lebih peka, peka akan apa maksudku :’)

Mimpi


       kalo ngomongin tentang mimpi sih pasti ngk ada habisnya, masing-massing orang pasti punya mimpi yang berbeda-beda.
          Ngomongin mimpiku, waktu kecil mimpiku sederhana. Cuma pengen jadi guruTK sama jadi istri presiden. Hahaa.. (kyk gitu dibilang sederhana?? :p). Yah, mungkin semua orang akan meramehkan mimpi-mimpi anak kecil seperti saya ini. Yah, setidaknya saya masih bangga karena masih memiliki ibu yang percaya akan mimpi-mimpiku ini. Yah, mimpi anak kecil yang ingin menjadi orang yang “besar”. Mimpi seorang anak kampung yang visioner. Hahaa... :D
          Saat SMP aku bukanlah anak yang suka brmimpi, mungkin karena lingkungan yang kurang kompetitif, sehingga aku lempeng aja menjalani kehidupan sehari-hari. Tapi, setdaknya saat itu aku masih selalu mempunyai target. Namun, pada awalnya sih nggak segampag yang aku bayangin. Pada mulanya masih sering kalah prestasi sama temen-temen. Tapi, aku nggak akan diam di situ aja, aku terus maju mengalahkan teman-temanku. Dan itu benar-benar menjadi nyata, saya dapat membuktikan kemampuan saya. Memperkenalkan nama saya kepada banyak orang. Dan, tujuan utamanya adalah membahagiakan orang tua saya.
          Saat SMA hingga kuliah saat ini, saya adalah seorang remaja yang memiliki banyak mimpi. Saya tidak pernah takut untuk bermimpi. Karena bagi saya, mimpi itu sumber inspirasi dan motivasi. Kalau ada yang bertanya pada saya, “ingin jadi apa nanti?”. Dengan tegas saya mampu menjawabnya. Saya percaya bahwa apa yang akan terjadi adalah apa yang saya pikirkan. Dan saya adalah apa yang saya pikirkan. Oleh sebab itu, saya selalu berpikir keras dan berpikir jauh mulai sekarang. Kebaikan dan kebahagiaanpun datang bertubi-tubi, dan tanpa sadar apa yang dulu hanya menjadi angan-angan sekarang bisa menjadi kenyataan. Hebat bukan?
          Satu hal yang selalu saya banggakan adalah “keberuntungan”. Saya merasa beruntung. Yah..contohnya saja saat seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), saya diterima. Padahal saya mengerjakan soal-soal yang diberikan hanya dalam waktu setengah jam, pada hari kedua. Saya hanya mengerjakan beberapa soal saja, hanya yang saya bisa, dan saya anggap pasti benar. Karena saat itu, lagi diare. Jadi pengen cepat selesai rasanya. Saat selesai tes-pun saat teman-teman membahas cara mengerjakan soal-soal tes tadi, dan saya tidak tahu apa-apa, karena banyak yang saya tidak bisa. Daaaaaaaaaaaaaaaaan, yang paling bikin saya shock baru-baru ini adalah saat salah satu dari teman kuliah saya bertanya “kamu kog bisa diterima SNMPTN sih, tis? Padahal “D” aja nggak diterima.” (si “D” adalah salah satu teman kuliah saya yang dianggap lebih pintar dari saya. Yah, lebih tepatnya dia lebih rajin. Bedanya sama saya, saya lebih cengengesan dan berisik, bikir rame). Yaah..dari situ rasanya pengen elus-elus dada. Tapi aku mah jawab ketawa aja “hahaa..iya sih, lagi beruntung aja.”. setidaknya, saya bisa membuktikan, bahwa saya bukanlah orang yang bisa diremehkan, saya bisa membuktikan, bahwa saya juga hebat, saya bisa lebih hebat dari apa yang anda fikirkan J. Saya bangga akan diri saya sendiri, bangga karena setidaknya saya bisa membuktikan kepada orang tua saya, bisa membuat mereka bahagia. Dan tentunya bisa mengurangi beban mereka dalam membiayai saya. Walau sesungguhnya, beliau berkata tidak pernah merasa terbebani. Namun, perasaan senang ini tak dapat dibendung lagi. Bagaimana tidak, biaya kuliah yang awalnya 3,5jt saya bisa meringankan-nya, yang sekarang hanya tinggal 1,4jt. Yang setidaknya dulu orang tua harus menyisihkan uang 500rb lebih/bln hanya untuk biaya kuliah tiap semester sekarang hanya menyisihkan 200rb/bln aja cukup. Belum lagi biaya hidup saya setiap bulanya yang awalnya dikasih berjuta-juta habis bahkan sering kurang, sekarang saya bisa meminimalisir pengeluaran saya. Ya! saya sekarang belajar, belajar untuk tidak membebani orang tua, perubahan saya ini saya dapat dari buku yang saya baca. Mungkin bagi sebagian orang saya dinilai orang yang perhitungan sekali. Tapi, maksud saya hanya meringankan beban orang tua, karena saya menemukan kebahagiaan dari situ. Kebahagiaan yang tiada tara :’)
          Yah, biarlah orang lain menilai bagaimana saya. Namun, sesungguhnya, mereka tak pernah tahu bagaimana saya sesungguhnya, sebelum mereka menjadi sayaJ. Dan, ada lagi salah satu hal yang saya rasa, saya beruntung. Saya beruntung, karena berada diantara orang-orang hebat, tenar dan lain daripada yang lain. Sejak SMP hingga kuliah saat ini saya beeruntung karena dekat dengan orang-orang kece yang membuat saya mempunyai banyak kenalan, dan semakin banyak teman. J
          Mimpi seorang anak dari kecil hingga dewasa saat ini tetap. Yah! Saya tetap bermimpi menjadi istri orang sukses, seorang presiden (entah itu presiden direktur sebuah perusahaan ternama ataupun presiden negara :D) yang uangnya banyak sampai bingung bagaimana nge-habisinnya, dan suatu saat nanti saya membangun sekolah taman kanak-kanak di dekat rumah saya. Yah..saya berharap pekerjaan saya nanti hanya menjaga dan merawat keluarga saya, dan perkembangan seluruh anak di negeri ini. Karena, pembangunan karakter setidaknya dari kecil juga berpengaruh. Karena, seperti apa yang saya alami, apa yang saya dapat dari kecil, terbawa hingga dewasa kini. Jika dari kecil cara mendidiknya salah, bagaimana dewasa nanti. Bagaimana jadinya negara ini? Yaap!! Hap..haap..saya akan membangunya dari kecil, dan dari hal-hal kecil. Dan, suami saya bagian men-sejahterakan dan membahagiakan keluarga. J
          Saya akan meluangkan banyak waktu bagi suami dan anak-anak saya kelak. Karena dari pengalaman hidup saya, ditinggal atau tidak ditunggu oleh orang terkasih itu rasanya tidak enak. Dan, saya tidak akan melakukan hal itu kelak. Oleh sebab itu, saya mencari suami yang dapat men-sejahterakan. Hahaa... setidaknya saat anak-anak saya nanti ingin sekolah tinggi ada biaya, ingin apa-apa kita bisa membelikannya. Ya, mungkin sebagai orang tua kelak, saya akan merasa sangat kecewa saat tidak dapat memberikan apa yang anak-anak saya inginkan atau butuhkan. Dan, pengalaman-pengalaman hidup yang saya alami ini akan dapat mengajarkan saya, harus bagaimana saya kelak.

#tulisan ini di dedikasikan bagi diri saya sendiri. Agar suatu saat nanti, saat saya tua kelak masih ingat akan janji-janji terhadap diri saya sendiri. Ingat akan mimpi-mimpi yang harus saya wujudkan, ingat bahwa setidaknya dulu saya masih punya mimpi-mimpi besar. Mungkin saat saya membaca ini nanti, saya sudah menjadi orang “besar” yang mempunyai kehidupan, keluarga yang indah dan bahagia. Dan, yang harus selalu saya ingat adalah semua yang saya lakukan niatnya ibadah. Insya Allah bahagia dan Barokah. Amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin....